Dengan KA Majapait, Aku Datang Ke Jakarta

Hari selasa tanggal 14 April 2015 kemarin, saya di hubungi oleh Kompasiana, saya merupakan salah satu dari 10 finalis yang di undang ke Jakarta untuk meliput acara SCM Summit 2015 yang diadakan oleh SKK Migas, Petronas, dan BP.

Masalah justru datang setelah telepon berdering, karena hari itu juga harus pergi ke Jakarta. Saya bingung harus naik apa, lalu dengan cepat aku putuskan untuk naik kereta. Tapi aku belum pesan sebelumnya sehingga langsung pesan di Stasiun Balapan saja.

Setelah magrib, aku dan suamiku mengawali perjalanan dari Gemolong ke Jakarta. Perjalanan dari gemolong menuju Stasiun balapan cukup lama. Normalnya adalah satu jam, tapi karena kami mampir untuk shalat isya dan hujan pun melanda sehingga sampai stasiun balapan lebih lama dari yang saya prediksi.

Sampai di stasiun balapan Solo pukul 08.00 langsung saja saya memesan tiket kereta api yang menuju jakarta.

" Pak, tiket ke Jakarta masih ada?" tanyaku kepada penjaga loket di stasiun kereta api Solo Balapan.
" Tinggal kereta api Bima, dengan harga 495.000 rupiah"

Waduwh mahal amat. Selanjutnya saya browsing ternyata masih ada tiket kereta api Majapait, Kereta Majapait ini di banderol dengan harga 220.000, berbeda dengan kereta api Matarmaja yang hanya 115.000 rupiah. Awalnya saya ingin memesan KA Matarmaja sayangnya sudah habis. Saya pun harus memutuskan saat itu juga. Akhirnya kereta api Majapait jurusan Solo Jebres- Senen Jakarta ada di tangan. KA Majapait berangkat pukul 01.00 dini hari dari stasiun jebres.

Tiket Kereta Api Majapait

Untuk menunggu kereta jam 01.00, kami berkunjung ke rumah saudara yang ada di Pasar Kliwon. Jarak Solo Jebres dengan Pasar Kliwon lumayan dekat, naik sepeda motor sekitar 15 menit saja.

Pukul 01.00 kereta api Majapait meluncur ke Jakarta. Saya pikir kereta ini akan lewat jalur selatan, ternyata salah. KA Majapait ternyata melewati jalur utara lewat Semarang. Yang tak kalah mengagetkan ternyata kereta tersebut juga melewati Gemolong, rumah kontrakanku.

KA Majapait, menaikkan dan menurunkan penumpang di beberapa stasiun. Saya sedikit lupa, yang saya ingat di stasiun Semarang Tawang, stasiun Cirebon, Stasiun Bekasi, Stasiun Jatinegara, dan terakhir di stasiun Pasar Senen,

Kereta api ini merupakan kereta api ekonomi dengan beberapa fasilitas berbeda sesuai harga tiket, dan gerbong. Pada saat itu kereta Majapait masih banyak kursi yang kosong, beberapa orang memanfaatkan tempat kosong untuk tidur. Saya duduk di gerbong 5, di depan saya ada  seorang ibu yang baru saja pulang dari Tulungagung menuju Jakarta Timur.

Kami mengobrol dengan Bu Yanti, seorang ibu yang tempat duduknya tepat di depan saya, kami bercerita kesana kemari, dan akhirnya tiba juga di stasiun Bekasi, beliau turun, dan saya belum turun.

Pukul 10.00 kami tiba di stasiun senen. Untuk pertama kalinya saya ke Jakarta naik kereta api, dan untuk pertama kalinya saya berada di stasiun senen. Pengalaman baru dengan naik kereta api Majapait yang mengantar saya datang ke Jakarta.

Pelajaran yang bisa di petik

Naik kereta api tak seperti dahulu, kalau dulu beli di stasiun sekarang tak perlu di stasiun, bisa ke online. Kalau beli di indomaret atau alfamart biasanya kena biaya 7500. Ada lagi jika bepergian sebaiknya reservasi tiket jauh jauh sebelumnya jangan sampai kehabisan tiket, tiket KAI bisa di pesan 3 bulan sebelumnya. Sekarang naik kereta api hampir mirip dengan pesawat, pesan tiket online minimal 12 jam sebelum pemberangkatan, sedangkan pesawat min 1-2 hari

Semoga cerita ini bisa berlanjut, tunggu cerita selanjutnya.

Karanganyar, Pendekar Wisata dari Gerbang Timur Jawa Tengah

Keterbatasan dana, waktu tak membuatku menyurutkan langkah tuk menelusuri jejak sejarah, wisata di wilayahku. Hanya bermodalkan tekad yang kuat, aku pun bisa kesana. Aku memang belum seperti travel blogger yang lain yang sering berkelana kemudian menulis di blog. Tak sebanding jika dibandingkan dengan mereka yang kadang rela mengorek tabungan demi menjelajah dunia. Sedikit tulisanku ini bisa memberikan informasi bahwa Jawa Tengah layak untuk dikunjungi sebagai tempat wisata.

Aku, petualang kecil, berpetualang di daerahku, Jawa Tengah provinsiku, dan aku sendiri tinggal di kota kecil yang kemasyurannya tertutup oleh kota Solo. Ya, disinilah aku dibesarkan di Kota Karanganyar. Karanganyar berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur. Maka dari itulah Karanganyar menjadi gerbang utama masuk Jawa Tengah dari Timur, bersama dengan Kabupaten Sragen, Blora.
Gerbang Timur Jawa Tengah Perbatasan dengan Jatim
Barangkali traveler masih asing dengan Kabupaten Karanganyar, tapi tak dengan pariwisatanya. Kadang aku merasa cemburu kalau Karanganyar di sebut kota Solo. Karena memang, yang lebih dikenal itu Solo bukan Karanganyar. Contoh saja Candi Cetho, yang konon kata penduduk daerah situ, wilayah tersebut merupakan nenek moyang orang Bali, well itu dimana kawan? Di Karanganyar. Ada lagi Candi Sukuh, yang memiliki kemiripan candi diluar negeri, orang menyebutnya di Solo, but itu di Karanganyar. Dan masih banyak lagi yang membuatku cemburu. Tapi kecemburuanku serasa sirna, karena Solo dan Karanganyar masih di provinsi Jawa tengah.

Karanganyar memang bukan kota Solo, melainkan masuk ke karesidenan Surakarta. Tapi sekarang tak ada karesidenan. Bersama dengan Wonogiri, Klaten, Sukoharjo, dan Sragen, Karanganyar masih dalam lingkup Surakarta. Bisa jadi karena itulah kalau mau ke Sragen para traveller menyebut Surakarta atau solo, begitu juga ke Karanganyar hampir sama. Travel agen pariwisatapun menggabungkan destinasi wisata area Karesidenan Surakarta karena memang letaknya berdekatan.

Mengingat Karanganyar masih belum setenar daerah lain seperti Belitung, Raja Ampat dll, izinkanlah saya mengurai berbagai wisata Karanganyar dan sedikit dari wilayah tetangga. Akan ku buktikan bahwa wisata di Jawa Tengah umumnya, dan khususnya Solo dan sekitarnya memang layak untuk di kunjungi.
aliran air terjun grojogan sewu
Karanganyar, dengan wilayahnya yang berupa dataran tinggi dan dataran rendah, maka Karanganyar memiliki berbagai obyek wisata. Wisata yang paling menjanjikan saat ini masih di dominasi oleh wisata alam.

Kondisi karanganyar bagian timur yang berbatasan dengan Magetan, Jawa timur, memang merupakan dataran tinggi, dengan Gunung Lawu sebagai gunungnya. Ya, Gunung Lawu merupakan gunung yang wilayahnya sebagian berada di Jawa tengah sebagian lagi di Jawa Timur.

Karanganyar punya jalur pendakian untuk menuju puncak Lawu.

Jalur pendakian tersebut yaitu Cemoro Kandang kalau Cemoro Sewu masuk Jatim. Bagi yang hobi mendaki boleh juga mencoba pergi ke Gunung Lawu sekedar ingin mendaki gunung, dan melihat kota Solo di atas awan. Pun juga bisa menambah catatan pendakian. Karakteristik Gunung Lawu merupakan gunung pasif, tetapi sempat aktif dan akhirnya tertidur ribuan tahun, hal ini dibuktikan dengan adanya belerang disana. Bisa jadi suatu saat atau kita tak tahu kapan itu, bisa seperti Gunung Sinabung yang dari pasif menjadi aktif. Tapi tenang saja, walaupun begitu ada BMKG yang bisa memberitahu jika keadaan gunung menjadi aktif.

Sayang seribu sayang aku gak kuat kalau mendaki jadi aku belum pernah ke sini, dulu sempat sekedar mampir tapi belum kesampaian untuk mendaki.Baca berita di Solopos ditemukan jalur pendakian baru, yang akan segera diresmikan bersamaan dengan air terjun baru, yang berada di desa Anggrasmanis kita tunggu saja peluncurannya

Kamu bukan pendaki, yuk mari melipir ke Grojogan sewu

Grojogan Sewu
Grojogan sewu ini juga terletak di daerah dataran tinggi, dekat dengan pendakian, agak turun sedikit. Air terjun ini berasal dari sungai yang berada diatasnya. Air terjun ini ramai sekali pengunjungnya saat hari libur. Pemandangannya indah menawan. Jika Anda mau melihatnya harus bersiap untuk memijat kaki Anda karena memang harus melalui seribuan anak tangga.

Gak mau capai ? Bisa ke Air terjun Jumok

Aliran air terjun jumok
Air terjun jumok berada di Jenawi, tidak jauh dari tempat candi sukuh. Unuk meuju tempat ini bisa dari arah Solo-Tawangmangu kemudian sampai ada penunjuk arah bisa ke kiri jalan. Ikuti penunjuk arah. Air terjun Jumok ini dikelola oleh warga, tangga untuk mencapai air terjun ini tidak terlalu banyak.

Lepas dari itu, Mari berkemping ke Sekipan, Tawangmangu

Aih karanganyar punya bumi perkemahan, yeay? ya iyalah. Bumi perkemahan Sekipan ini juga terletak di Tawangmangu Karanganyar, berada tak jauh dari area wisata Air Terjun Grojogan sewu. Bumi perkemahan ini di kelola oleh Perhutani, so kawan-kawan kalau mau kemah izin dulu sama Perhutani nggeh. Ups tak hanya perkemahan, juga disini juga ada tempat untuk out bond loh. Dulu aku sempat di undang untuk mengikuti outbond acara guru TPA sekelurahan, sayangnya waktu itu saya tak bisa datang, hiksss.

Malas ke Sekipan? Mau yang dekat-dekat aja dari kota, Yuk Ke Delingan

Wana wisata gunung bromo delingan
Yup, di Delingan ada Buper yang sering kali diadakan acara perkemahan. Mulai acara sekolah, kecamatan, kabupaten, hingga proinsi. Sempat pula digunakan perkemahan nasional. Siapa yang tak mau mengunjungi karanganyar ? Ini loh karanganyar. Aku sempat kesini untuk mengunjungi murid-muridku waktu kemah. Tapi tak sempat aku menjepretnya. Jangan pulang dulu ke Delingan ada wana wisata Gunung Bromo, dan waduk Delingan. Lokasi Delingan ini hanya 4 km dari pusat Karanganyar.

Melipir Ke Matesih, menjajaki pemandian putri raja

air di sapta tirta
Matesih merupakan kecamatan di Karanganyar, yang masih berada di dataran tinggi. Yang terkenal dari Matesih ini adalah terdapat pemandian putri raja peninggalan raja mangkunegaran. Iya bener raja mangkunegara, yang keratonnya ada di solo itu loh. Terdapat pula Sapta tirta, tujuh mata air yang muncul dengan sendirinya, sebuah keajaiban dari Tuhan yang diberikan kepada warga karanganyar.

Ada apa saja di Sapta Tirta?

Ada banyak, ada tujuh macam air yang berbeda jenis ada disini. Kamu tahu air yang buat krupuk jadi renyah itu air bleng alias borak hoho, itu ada disini. Ada pula air soda, yuk daimbil buat bikin kue bolu haiyah jangan ditiru yak. Ada air macem-macem lah pokoknya kalau kesini, jangan lupa mampir karanganyar. Catat ya Sapta tirta berada di Matesih. Untuk menuju kesana dari Solo bisa naik bus jurusan Solo-Matesih.

Bosan jalan-jalan terus ya, sudah pesta durian saja di Matesih dan Jumantono

Mana gambarnya? Penasaran mulu ya, haha datang aja kalau hari minggu di daerah Matesih dan Jumantono, banyak yang jualan di pinggir jalan. Harganya bervariasi tergantung tunggangannya. Loh apa maksudnya. Ya emang unik di sini, kalau naiknya mobil, atau kendaraan bagus harganya bisa berlipat lipat, atau harinya pas hari libur harga durian bisa melonjak. Datangnya pas musim durian yah, jangan pas musim mangga!

Lapar Mak?Yuk ke Amanah Karangpandan

ikan di pemancingan amanah karangpandan
Di Amanah Karangpandan ini, bisa menikmati makanan yang kita pancing sendiri. Selain itu kita bisa melihat cara pembuatan roti Amanah. Bisa juga melakukan outbond di Amanah ini. Namun Amanah ini milik seseorang jadi kalau mau outbond izinnya bukan ke perhutani tapi ke yang punya tempat ya.

Museum Dayu, ceceran sejarah dari masa lampau

Lapisan Tanah Kabuh di Museum Dayu
Museum sangiran di Sragen kini punya cluster. Satu-satunya cluster yang berada di Karanganyar adalah Museum Dayu di Gondangrejo. Museum dayu sekarang ini masih gratis, masih baru, karena baru saja di resmikan Pak SBY akhir tahun lalu. Memasuki museum ini, Anda akan diajak bernostalgia dengan jutaan tahun lalu. Selain itu ditemukan juga fosil-fosil hewan didaerah situ. Museum ini, menjadi museum yang terbesar diantar cluster yang lain, info aku dapat dari pak Satpam. Museum ini terdiri dari anjungan-anjungan, diorama, serta ruang pamer. Anda lelah? Ada gazebo untuk beristirahat atau sekedar bercengkerama.

Masih banyak wisata Karanganyar yang belum aku tuliskan dalam artikel ini. Karanganyar terdiri dari 17 kecamatan yang masing-masing kecamatan mempunyai objek wisata. Untuk lebih jelasnya bisa dibaca di artikel lain mengenai Karanganyar dan Jawa Tengah di Blogku ini.

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog ?Blog Competition #TravelNBlog 3? yang diselenggarakan oleh @TravelNBlogID.

Kunjungi juga wisata karanganyar yang lain

Menikmati Segarnya Air Terjun Grojogan Sewu
Berkunjung Ke Museum Dayu Cluster Sangiran di Karanganyar


Contact Us

Name

Email *

Message *

Back To Top