Cap Kaki Tiga, Setia, Manfaat tiga kata yang memiliki arti tersendiri. Cap kaki tiga identik dengan merek larutan yang sudah sekitar 75 tahun berdiri. Sedangkan setia yaitu sebuah kondisi dimana kita tidak meninggalkan sesuatu demi sesuatu yang lain. Sedangkan manfaat adalah dimana kondisi itu berguna bagi kita. Berikut ini ada sebuah kisah yang mencerminkan kesetiaan yang dialami oleh kakek dan nenekku.
Nenekku seorang pedagang. Sejak muda beliau menjadi pedagang, baik itu berdagang kacang, maupun berdagang macam-macam bahan pokok. Sewaktu nenek melahirkan anak-anaknya, mulai dari anak pertama sampai terakhir nenekku tetap hobi berdagang. Sampai-sampai setelah lahir baru seminggu di tinggal berdagang kepasar.
Akibatnya, anak-anaknya kurang kasih sayang. Namun, setelah tumbuh dewasa anak-anaknya pun tetap menghormati nenekku sebagai ibunya. Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah emang tak selamanya benar.
Bapakku merupakan anak ketiga dari nenek. Nenekku itu terkenal galak. Walaupun galak nenek orangnya murah hati suka memberi. Dulu aku suka dikasih saku. Sekitar tahun 1995 waktu SD aku selalu ditinggali uang saku sebelum nenek pergi kepasar. Uang sakunya tak banyak sih cuma seratus. Tahun segitu seratus rupiah masih bisa dapat permen lima.
Tahun berganti tahun, nenekku mulai sakit-sakitan. Pada akhirnya pakdheku memerintahkan nenek untuk berhenti berdagang di pasar. Awalnya bisa berhenti, namun lama kelamaan nenek pengen berdagang lagi. Lalu di buatlah toko kelontong kecil yang menjual kelontong. Hari demi hari nenek menjaga warungnya.
Namun, kejadian tak terduga dialami oleh nenekku. Beliau jatuh sakit. Bahkan dirawat di rumahsakit hingga beberapa hari. Nenekku di vonis stroke dan sedikit hilang ingatan. Alhasil beliau tidak bisa lagi berdagang walaupun dirumah. Awal-awal sakit nenek masih bisa berjalan walaupun ingatannya belum pulih. Beliaupun tak mengenali aku.
Saat sakit, yang merawat nenek adalah kakek. Kakek yang sedari muda dulu telah di tinggal berdagang nenek, tetap setia pada nenek. Setiap hari kakek menyuapi nenek, memandikan nenek. Kadang mengangkat nenek yang sudah tidak bisa berjalan ke kursi. Kakekku merawat sendiri nenek. Karena semua anaknya tidak berada di satu rumah. Ada satu orang yang membantunya yaitu tetangga nenek. Sedangkan keluarga kami memberikan bantuan secukupnya. Seperti makan pagi dan obat-obatan.
Bapakku merupakan anak ketiga, yang memiliki rumah paling dekat. Maka otomatis keluarga kami lah yang harus merawat nenek. Sayangnya, enggan untuk di boyong kerumahku.
Walaupun begitu, ibu setiap pagi mengirimkan nasi dan makanan untuk knenek dan kakek. Maklumlah jarak rumah kami hanya sekitar terpaut 2-3 rumah saja.
Saat aku mengantar makanan, aku melihat kakek di pagi hari memandikan nenek, beserta seorang tetangga yang membantu memandikan. Aku terharu sekali melihat nenek dan kakek, kakek begitu setia menyuapi walaupun nenek sudah tua dan tidak bisa apa-apa. Pekerjaan yang seharusnya dilakukan nenek semua dilakukan oleh kakek. Mulai dari ngepel, mencuci piring hingga mencuci baju.
Kesetiaan kakek pada nenek seperti halnya kesetiaan larutan cap kaki tiga yang sudah lama berdiri hingga 75 tahun lamanya menemani para konsumennya. Larutan cap kaki tiga memiliki manfaat sebagai minuman mengatasi sakit lambung, penyegar dll. Bapak kalau sedang panas dalam kadang membeli larutan ini. Saat sariawan atau sedang sakit lambung. Segar rasanya ya?
Dari cerita kakek dan nenek diatas bisa memberikan inspirasi kesetiaan. Bisa juga memberikan jabaran dari kata cap kaki tiga, setia, manfaat.
Sumber:
http://www.capkakitiga.com
http://www.facebook.com/kakitigaasli
Inspirasi Kesetiaan bersama Cap Kaki Tiga, Setia, Manfaat
Nenekku seorang pedagang. Sejak muda beliau menjadi pedagang, baik itu berdagang kacang, maupun berdagang macam-macam bahan pokok. Sewaktu nenek melahirkan anak-anaknya, mulai dari anak pertama sampai terakhir nenekku tetap hobi berdagang. Sampai-sampai setelah lahir baru seminggu di tinggal berdagang kepasar.
Akibatnya, anak-anaknya kurang kasih sayang. Namun, setelah tumbuh dewasa anak-anaknya pun tetap menghormati nenekku sebagai ibunya. Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah emang tak selamanya benar.
Bapakku merupakan anak ketiga dari nenek. Nenekku itu terkenal galak. Walaupun galak nenek orangnya murah hati suka memberi. Dulu aku suka dikasih saku. Sekitar tahun 1995 waktu SD aku selalu ditinggali uang saku sebelum nenek pergi kepasar. Uang sakunya tak banyak sih cuma seratus. Tahun segitu seratus rupiah masih bisa dapat permen lima.
Tahun berganti tahun, nenekku mulai sakit-sakitan. Pada akhirnya pakdheku memerintahkan nenek untuk berhenti berdagang di pasar. Awalnya bisa berhenti, namun lama kelamaan nenek pengen berdagang lagi. Lalu di buatlah toko kelontong kecil yang menjual kelontong. Hari demi hari nenek menjaga warungnya.
Namun, kejadian tak terduga dialami oleh nenekku. Beliau jatuh sakit. Bahkan dirawat di rumahsakit hingga beberapa hari. Nenekku di vonis stroke dan sedikit hilang ingatan. Alhasil beliau tidak bisa lagi berdagang walaupun dirumah. Awal-awal sakit nenek masih bisa berjalan walaupun ingatannya belum pulih. Beliaupun tak mengenali aku.
Saat sakit, yang merawat nenek adalah kakek. Kakek yang sedari muda dulu telah di tinggal berdagang nenek, tetap setia pada nenek. Setiap hari kakek menyuapi nenek, memandikan nenek. Kadang mengangkat nenek yang sudah tidak bisa berjalan ke kursi. Kakekku merawat sendiri nenek. Karena semua anaknya tidak berada di satu rumah. Ada satu orang yang membantunya yaitu tetangga nenek. Sedangkan keluarga kami memberikan bantuan secukupnya. Seperti makan pagi dan obat-obatan.
Bapakku merupakan anak ketiga, yang memiliki rumah paling dekat. Maka otomatis keluarga kami lah yang harus merawat nenek. Sayangnya, enggan untuk di boyong kerumahku.
Walaupun begitu, ibu setiap pagi mengirimkan nasi dan makanan untuk knenek dan kakek. Maklumlah jarak rumah kami hanya sekitar terpaut 2-3 rumah saja.
Saat aku mengantar makanan, aku melihat kakek di pagi hari memandikan nenek, beserta seorang tetangga yang membantu memandikan. Aku terharu sekali melihat nenek dan kakek, kakek begitu setia menyuapi walaupun nenek sudah tua dan tidak bisa apa-apa. Pekerjaan yang seharusnya dilakukan nenek semua dilakukan oleh kakek. Mulai dari ngepel, mencuci piring hingga mencuci baju.
Kesetiaan Kakek pada Nenek
Kini usia kakekku sudah berada di kepala 8 begitu juga dengan nenek. Aku masih ingat diceritakan oleh ibu. Dulu kakek bilang apapun yang terjadi pada nenek dia akan tetap berusaha agar hidup walaupun sudah ilang ingatan dan tidak bisa jalan. Beliau kakekku akan merawat dan bisa dilihat cucu-cucunya.Kesetiaan kakek pada nenek seperti halnya kesetiaan larutan cap kaki tiga yang sudah lama berdiri hingga 75 tahun lamanya menemani para konsumennya. Larutan cap kaki tiga memiliki manfaat sebagai minuman mengatasi sakit lambung, penyegar dll. Bapak kalau sedang panas dalam kadang membeli larutan ini. Saat sariawan atau sedang sakit lambung. Segar rasanya ya?
Dari cerita kakek dan nenek diatas bisa memberikan inspirasi kesetiaan. Bisa juga memberikan jabaran dari kata cap kaki tiga, setia, manfaat.
Sumber:
http://www.capkakitiga.com
http://www.facebook.com/kakitigaasli
Labels:
lomba
Thanks for reading Inspirasi Kesetiaan bersama Cap Kaki Tiga. Please share...!
0 Comment for "Inspirasi Kesetiaan bersama Cap Kaki Tiga"