Kali ini Melanjutkan kisah saya yang ke Jakarta yang sempat tertunda. Setelah sampai di Stasiun Pasar Senen, saya akan membeli tiket pulang ke Solo, sayangnya sudah habis. Kami lalu melanjutkan menuju ke JCC naik Bus Way. Ups ternyata untuk naik bus way harus punya kartu flash semacam uang non tunai. Uang yang berbentuk kartu, tinggal di tap saja di mesin, kita bisa masuk halte. Bagi yang tidak mempunyai kartu, bisa nebeng punya teman, atau orang lain yang juga sudah punya. (maklum orang desa, yang baru pertama naik bus way).
Saya naik bus way dari Pasar Senen, naik bus way yang transit ke Harmoni untuk pindah ke jalur Harmoni- Blok M. Pada Jalu Harmoni- Blok M, saya harus turun di JCC Senayan. Saking PD-nya, saya turun di halte Bundaran Senayan. Saya kemudian berteduh di Sri Ratu plaza, lalu sholat dan makan di gedung lantai bawah.
Saya pun berkomunikasi dengan panitia penyelenggara bahwa saya sudah sampai di daerah senayan. Tak selang berapa lama saya di jemput, karena saya tak paham angkot menuju JCC.
Biasanya saya hanya melihat lewat televisi, atau hanya mendengar lewat berita saja, kali ini saya benar-benar ada di situ. Bagi sebagian orang Jakarta emang maenstreem tapi tidak denganku yang jarang ke Jakarta. Bahkan ke Monas saja saya belum pernah.
Sampai di acara tersebut saya berkeliling Stan dari beberapa KKKS, kemudian mengikuti diskusi panel yang diselenggarakan oleh SKK migas. Usai mengikuti diskusi saya masih diwajibkan meliput acara tersebut. Padahal masih capek-capeknya dari Solo belum sempat Istirahat, belum lagi sebelum dari Solo saya baru pulang dari Ngawi.
Dengan sisa energi yang masih ada, saya harus berjuang keras untuk membuat liputan. Saya yakin semua bisa teratasi. Pukul empat sore saya mulai menulis, dan memposting dua artikel, saat saya mau posting ada kendala ternyata wifinya lagi ngadat, alhasil tertunda. Dan pukul 20.00 saya sudah posting dua tulisan di Kompasiana.
Malam tiba, dan saya akan menginap di tempat saudara suami saya daerah Jakarta Selatan. Tapi sayangnya saya tak boleh menginap, hampir saja saya terlunta-lunta di Jakarta. Wah, ngesot di Senayan nih. Padahal sebelumnya saudara saya mengijinkan untuk menginap, disaat ?injury time? malah gak boleh.
Daripada pusing tujuh keliling, saya putuskan untuk menginap di rumah bulik saya di Cilengsi, tak apalah jauh dari senayan, dari pada menggelandang di Senayan. Akhirnya kami naik taksi dari Senayan menuju rumah bulik saya di Cilengsi. Dari Jakarta ke Cileungsi membutuhkan waktu sekitar 2 jam.
Sampai di rumah bulik, saya sudah disambut beliau, Alhamdulillah masih ada saudara yang berbaik hati. Saya pun merebahkan diri dikasur keponakan saya hingga esok pagi. Pagi-nya, saya harus segera ke Senayan lagi untuk mendengarkan pengumuman lomba blog competition SCM Summit.
Inilah kali keduanya saya menyabet juara lomba. Yang pertama pernah juara 2 lomba blog Daihatsu pada tahun 2013, dan sekarang juara lomba blog tentang migas. Semoga dengan prestasi ini saya dapat meningkatkan kualitas tulisan saya. Tulisan saya masih jauh dari blogger yang malang melintang di dunia perblogger-an. Saya kalau ikutan lomba mengerjakannya ekstra, layaknya membuat karya ilmiah, beda dengan nge-blog biasa kadang amburadul tulisannya. Parahnya tergantung mood juga, kalau lagi mood bisa buat tulisan yang layak dibaca.
Tips ikutan lomba, sering-sering belajar dari tulisan para juara lomba blog. Selain itu harus menguasai materi lomba. Dan jangan lupa pilih-pilih lomba apakah dilihat dari kualitas, atau sharing. Selamat mencoba lomba blog.
Saya sendiri lebih suka menulis traveling, maka di blog ini lebih banyak travelingnya. Kalau lomba blog traveling saya belum pernah juara. Beberapa kali ikutan belum dapat juara, semoga lain kali dapat juara amiin. Pengalaman pernah dapat 20 besar lomba blog raja ampat yang diselenggarakan Kemenpar.
Demikian pengalaman saya ke Jakarta, semoga bermanfaat. Ingin membuka tulisan saya di kompasiana ada di link kanan bawah. Berikut link tentang finalis
Finalis Lomba Blog Migas
Juara Lomba Blog
Artikel Perjalanan ke Jakarta Naik KA
Oleh-oleh dari JCC |
Saya pun berkomunikasi dengan panitia penyelenggara bahwa saya sudah sampai di daerah senayan. Tak selang berapa lama saya di jemput, karena saya tak paham angkot menuju JCC.
JCC Senayan
Biasanya saya hanya melihat lewat televisi, atau hanya mendengar lewat berita saja, kali ini saya benar-benar ada di situ. Bagi sebagian orang Jakarta emang maenstreem tapi tidak denganku yang jarang ke Jakarta. Bahkan ke Monas saja saya belum pernah.Sampai di acara tersebut saya berkeliling Stan dari beberapa KKKS, kemudian mengikuti diskusi panel yang diselenggarakan oleh SKK migas. Usai mengikuti diskusi saya masih diwajibkan meliput acara tersebut. Padahal masih capek-capeknya dari Solo belum sempat Istirahat, belum lagi sebelum dari Solo saya baru pulang dari Ngawi.
Dengan sisa energi yang masih ada, saya harus berjuang keras untuk membuat liputan. Saya yakin semua bisa teratasi. Pukul empat sore saya mulai menulis, dan memposting dua artikel, saat saya mau posting ada kendala ternyata wifinya lagi ngadat, alhasil tertunda. Dan pukul 20.00 saya sudah posting dua tulisan di Kompasiana.
Malam tiba, dan saya akan menginap di tempat saudara suami saya daerah Jakarta Selatan. Tapi sayangnya saya tak boleh menginap, hampir saja saya terlunta-lunta di Jakarta. Wah, ngesot di Senayan nih. Padahal sebelumnya saudara saya mengijinkan untuk menginap, disaat ?injury time? malah gak boleh.
Daripada pusing tujuh keliling, saya putuskan untuk menginap di rumah bulik saya di Cilengsi, tak apalah jauh dari senayan, dari pada menggelandang di Senayan. Akhirnya kami naik taksi dari Senayan menuju rumah bulik saya di Cilengsi. Dari Jakarta ke Cileungsi membutuhkan waktu sekitar 2 jam.
Sampai di rumah bulik, saya sudah disambut beliau, Alhamdulillah masih ada saudara yang berbaik hati. Saya pun merebahkan diri dikasur keponakan saya hingga esok pagi. Pagi-nya, saya harus segera ke Senayan lagi untuk mendengarkan pengumuman lomba blog competition SCM Summit.
Alhamdulillah dapat juara satu hadiah smartphone gratis
Sayang sekali saya telat, tapi Alhamdulillah saya mendapat juara 1 lomba tersebut dan mengalahkan para senior kompasianer yang sudah malang melintang. Saya dapat hadiah berupa Samsung galaxy note 4. Dan di kemudian hari saya tukar tambah dengan adik ipar saya dengan ASUS Zenfone 6. Lumayan kan sisa uangnya bisa buat kebutuhan lain.Inilah kali keduanya saya menyabet juara lomba. Yang pertama pernah juara 2 lomba blog Daihatsu pada tahun 2013, dan sekarang juara lomba blog tentang migas. Semoga dengan prestasi ini saya dapat meningkatkan kualitas tulisan saya. Tulisan saya masih jauh dari blogger yang malang melintang di dunia perblogger-an. Saya kalau ikutan lomba mengerjakannya ekstra, layaknya membuat karya ilmiah, beda dengan nge-blog biasa kadang amburadul tulisannya. Parahnya tergantung mood juga, kalau lagi mood bisa buat tulisan yang layak dibaca.
Tips ikutan lomba, sering-sering belajar dari tulisan para juara lomba blog. Selain itu harus menguasai materi lomba. Dan jangan lupa pilih-pilih lomba apakah dilihat dari kualitas, atau sharing. Selamat mencoba lomba blog.
Saya sendiri lebih suka menulis traveling, maka di blog ini lebih banyak travelingnya. Kalau lomba blog traveling saya belum pernah juara. Beberapa kali ikutan belum dapat juara, semoga lain kali dapat juara amiin. Pengalaman pernah dapat 20 besar lomba blog raja ampat yang diselenggarakan Kemenpar.
Demikian pengalaman saya ke Jakarta, semoga bermanfaat. Ingin membuka tulisan saya di kompasiana ada di link kanan bawah. Berikut link tentang finalis
Finalis Lomba Blog Migas
Juara Lomba Blog
Artikel Perjalanan ke Jakarta Naik KA
Labels:
catatan harian,
jalan-jalan,
lomba
Thanks for reading Pertama Kali Ke JCC dan Juara Lomba Blog. Please share...!
0 Comment for "Pertama Kali Ke JCC dan Juara Lomba Blog"